INDUKTIF
Generalisasi
Generalisasi adalah suatu penalaran yang bertolak dari
sejumlah fenomena individu untuk menurunkan suatu inferenso yang bersifat umum
yang mencakup semua fenomena tadi. Pola piker generalisasi bukan hanya kita
pelajari saat bersekolah tapi juga kita pelajari dalam menghadapi masalah
dimana setiap ada masalah manusia cenderung menyimpulkan dari fenomena-fenomena
yang pernah dialami.
Contoh :
Dengan tersenyum kita
mendapatkan pahala, saling berbagi juga mendapatkan pahal, apalagi membantu
sesame ciptaan Allah juga akan mendapat pahala. Jadi banyak cara yang bisa kita
lakukan untuk mendapat pahala.
Hipotesis
dan Teori
Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap
masalah yang akan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang
timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian
hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan
suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau ekspremien. Hipotesis yang
telah teruji kebenarannya disebut teori.
Contoh :
Apabila terlihat awan hitam dan
langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan (menduga-duga)
berdasarkan pengalamannya bahwa sebentar lagi hujan akan turun. Apabila
ternyata beberapa saat kemudian hjan
benar turun, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut
dengan hipotesis.
Teori adalah serangkaian bagian atau
variable, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah
pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variable, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn
mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikira teoritis” yang mereka
definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variabel-variabel dan
pernyataan hubungan dan saling berhubungan. Secara umum, teori merupakan
analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan
fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya
diterima secara “sementara” dan bukan merupakan pernyataan akhir yang
konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan
kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan
pada pembuktian matematika.
Analogi
Analogi dalam ilmu bahsa adalah persamaan antar bentuk
yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah
satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata
yang telah ada.
Contoh :
Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi
di Indonesia terus bertumbuh pesat. Baru saja ada yang tertangkap sudah muncul
banyak tersangka lain yang terus menghebohkan dunia perpolitikan Indonesia.
Sama halnya seperti pepatah mati satu tumbuh seribu. Begitulah juga keadaan
tindak korupsi di Negara ini yang terus tumbuh pesat dan merugikan banyak
orang.
Hubungan
Kausal
Hubungan
kausal atau disebut juga dengan hubungan sebab akibat adalah hubungan
keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagasan, ide, atau
permasalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai
sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila
belum mengalami akibat.
Contoh :
Kuberikan
sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku. Menitikkan air
mata lagi. Ia menangis karena sedang mendapatkan uang untuk membeli obat dan
makanan untuk adik dan ibunya di rumah.
Beberapa hari kemudian, aku bertemu
dengan anak itu dan ibunya di pasar. Mereka menghampiriku, memberiku sedikit
makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak
itu beberapa hati yang lalu.
Induksi
Dalam Metode Eksposisi
Eksposisi
adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana
isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan
gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Karangan ini berisi untaian
atau enjelasan tentang suatu topic dengan tujuan member informasi atau
pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi
dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi
ditemukan hanya berisi untaian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi
demikian lazim disebut paparn proses.
Langkah menyusun eksposisi :
·
Menentukan topic/tema
·
Menetapkan tujuan
·
Mengumpulkan data dari
berbagai sumber
·
Menyusun kerangka
karangan sesuai dengan topik yang dipilih
·
Mengembangkan
kerangka menjadi karangan eksposisi
Sumber
:
http://contohparagraf.blogspot.com/2013/07/contoh-generalisasi-paling.html
http://rhyaria.blogspot.com/2011/03/contoh-dari-kalimat-generalisasi.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Teori
http://contohparagraf.blogspot.com/2013/08/contoh-paragraf-analogi.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Analogi
http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/03/hubungan-kausal/
http://m-eko-febrianto.blogspot.com/2010/11/penalaran-deduksi-dan-induksi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar