Selasa, 18 Maret 2014

Puisi Masa Depan



Senyumannya
Karya: Bona Richo Pakpahan
 
Paras indah dibalik kesedihannya
tawanya dibalik kegelisahannya
Para malaikat tak bersayap
Para malaikat yang mengajariku terbang
Kini..
Engkau dapat melihat benih benih yang engkau taburkan
Engkau dapat melihat akar yang berpegang kuat pada tanah
Seperti yang kau ajarkan
Aku dapat melihat indahnya dunia
Aku tak tahu bagaimana engkau tahu bahwa dunia ini indah
Padahal engkau tak bersayap
Tapi kini aku tahu
Bahwa akulah sayapmu yang akan membawamu terbang
Banyak hal yang kau ajarkan
Banyak keringat yang kau tuangkan
Dan aku tak akan mengecewakanmu
Kini dan nanti aku tak akan mengubah senyumanmu


Puisi ini didedikasikan untuk mereka yang tak ingin aku kecewakan di masa depan
mereka yang tersayang, Papa dan Mama

Kamis, 06 Maret 2014

PENALARAN

PENALARAN

Pengertian
            Penalaran adalah sebuah pemikiran untuk dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Ketika seseorang sedang menalarkan sesuatu, maka seseorang tersebut akan mendapatkan sebuah pemikiran dimana pemikiran tersebut adalah suatu kesimpulan dari sebuah masalah yang sedang dihadapi.

Proposisi
            Proposisi adalah apa yang dihasilkan dengan mengucapkan suatu kalimat. Dengan kata lain, hal ini merupakan arti dari kalimat itum dan bukan kalimat itu sendiri. Kalimat yang berbeda apat mengekspresikan proposisi yang sama, jika artinya sama. Unsur-unsur proposisi:
·         Term subyek     : Hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan.
·         Term predikat    : Apa yang diakui atau diingkari tentang subyek.
·         Kopula                : Penghubung antata term subyek dan term predikat, dan sekaligus member bentul pada hubungan itu.

Inferensi dan Implikasi
            Inferensi adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut sebagai idiomatic. Hokum valid inference dalam bidang logika. Inferensi diartikan sebagai suatu proses di mana kesimpulan disimpulkan dari pengamatan beberapa disebut penalaran induktif. Kesimpulannya mungkin benar atau salah, atau benar dalam tingkat tertentu akurasi, atau yang benar dalam situasi tertentu. Kesimpulan disimpulkan dari pengamatan beberapa dapat diuji oleh pengamatan tambahan.
            Untuk implikasi, perhatikan pernyataan berikut ini, “Jika matahari bersinar maka udara terasa hangat”, jadi bila kita tahu bahwa matahari bersinar, kita juga tahu bahwa udara terasa hangat. Karena itu akan sama artinya jika kalimat tersebut kita tulis sebagai berikut, “bila matahari bersinar, udara terasa hangat”, “sepanjang waktu matahari bersinar, udara terasa hangat”, “matahari bersinar berimplikasi udara terasa hangat”. “matahari bersinar hanya jika udara terasa hangat”.
            Berdasarkan pernyataan diatas, maka untuk menunjukkan bahwa udara tersebut hangat adalah cukup dengan menunjukkan bahwa matahari bersinar. Sedangkan untuk menunjukkan bahwa matahari bersinar adalah perlu dengan menunjukkan udara menjadi hangat atau udara terasa hangat merupakan syarat perlu bagi matahari bersinar.

Wujud Evidensi
          Evidensi merupakan semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu

Cara Menguji Data
·         Observasi, yaitu melakukan peninjauan untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri dengan mengadakan peninjauan atau observasi singkat untuk mengecek data atau informasi tersebut.
·         Kesaksian, yaitu meminta keterangan dari orang lain, yang telah mengalami sendiri atau menyelidiki sendiri persoalan tersebut.
·         Autoritas, yaitu meminta pendapat dari seorang ahli atau mereka yang telah menyelidiki fakta-fakta itu dengan cermat, memperhatikan semua kesaksian, menilai semua fakta dan kemudian memberikan pendapat mereka sesuai dengan keahlian mereka di bidang tersebut.

Cara Menguji Fakta
·         Konsistensi
            Konsistensi dalam ilmu logika adalah teori konsistensi merupakan sebuah sematik dengan sematik yang lainnya tidak mengandung kontradiksi. Tidak adanya kontradiksi dapat diartikan baik dalam hal semantic atau berhubung dengan sintaksis. Definisi semantik yang menyatakan bahwa sebuah teori yang konsisten jika ia memiliki model ini digunakan dalam arti logika tradisional Aristoteles walaupun dalam logika matematika kontemporer terdapat istilah satisfiable yang digunakan. Berhubungan dengan pengertian sintaksis yang menyatakan bahwa sebuah teori yang konsisten jika tidak terdapat rumus P seperti yang kedua P dan penyangkalan adalah pembuktian dari aksioma dari teori yang terkait di bawah system deduktif.

·         Koherensi
Koherensi merupakan pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dihubungkannya. Ada beberapa penanda koherensi yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya penambahan (aditif), rentetan (seri), keseluruhan ke sebagian, kelas ke anggota, penekanan, perbandingan, pertentangan, hasil, contoh, kesejajaran, tempat, dan waktu.

Cara Menilai Autoritas
·         Tidak mengandung prasangka, Pendapat itu disusun berdasarkan pada hasil-hasil eksperimental yang dilakukannya. Pengertian tidak mengandung prasangka juga mencakup hal lain, yaitu bahwa autoritas tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari data-data eksperimentalnya. Bila faktor-faktor itu tidak mempengaruhi autoritas itu, maka pendapatnya dapat dianggap sebagai pendapat yang objektif.
·         Pengalaman dan pendidika autoritas, Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal dan harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan-kegiatan sebagai seorang ahli yang diperoleh melalui pendidikannya tadi. Pengalaman yang diperoleh autoritas dengan penelitian yang dilakukannya dan mempresentasikan hasil-hasil penelitian juga pendapatnya, akan lebih memperkokoh kedudukannya, dengan catatan bahwa syarat pertama diatas harus diperhatikan.
·         Kemashuran dan prestise, Meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi dibidang lain. Sering terjadi bahwa seseorang yang menjadi terkenal karena prestise tertentu, dianggap berwenang pula dalam segala bidang. Selama apa yang dikatakannya hanya merupakan pendapat, maka tidak menjadi masalah. Tapi sangat menyedihkan bila pendapatnya itu dikutip dan diperlakukan sebagai suatu autoritas, tanpa mengadakan penelitian sampai dimana kebenaran pendapat itu dan dasar-dasar mana yang dipakai dan diandalkan untuk menyusun pendapat tersebut.
·         Koherensi dengan kemajuan, Pendapat yang diberikan autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman, atau koheren dengan pendapat atau sikap terakhir dalam bidang tersebut. Untuk memperlihatkan bahwa penulis sungguh-sungguh siap dengan persoalan yang tengah diargumentasikan, maka sebaiknya seluruh argumentasi itu jangan didasarkan hanya pada satu autoritas. Dengan bersandar pada satu autoritas saja, maka hal itu memperlihatkan bahwa penulis kurang menyiapkan diri.

Sumber:
http://nicokani.blogspot.com/2012/03/definisi-penalaran.html
http://veblue.blogspot.com/2010/03/proposisi-dalam-penalaran.html
http://ariaayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-contoh-inferensi.html
http://ratujuliakp.blogspot.com/2013/03/softskill-tugas-1.html
http://nabella2326.blogspot.com/2012/03/wujud-evidensi.html
http://vianipire.blogspot.com/2012/03/penalaran-itu.html
http://yesa0409.blogspot.com/2013/03/cara-menguji-fakta.html
http://restieokti.blogspot.com/2012/03/cara-menilai-autoritas.html

DEDUKTIF



DEDUKTIF

Silogisme Kategorial
            Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor. Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
Premis umum : Premis mayor (My)
Premis khusus : Premis minor (Mn)
Premis simpulan : Premis kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
My : Semua pelajar SMA adalah lulusan SMP
Mn : Icho adalah pelajar SMA
K : Icho adalah lulusan SMP

Silogisme Hipotesis
            Silogisme hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis, dan premis minornya bersifat kategorial. Silogisme hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
·         Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
Jika hari ini cerah, saya akan ke rumah kakek (premis mayor)
Hari ini cerah (premis minor)
Maka saya akan ke rumah kakek (kesimpulan).

·         Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen.
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul, maka akan terjadi global warming (premis mayor)
Sekarang terjadi global warming (premis minor)
Maka hutan banyak yang gundul (kesimpulan).

·         Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak akan maksimal.
Pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan maka hasil akan maksimal

·         Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen.
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun, para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.

Silogisme Alternatif
          Silogisme alternative adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternative. Proposisi alternative yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternative yang lain.
Contoh :
Icho berada di Jakarta atau Depok.
Icho berada di Jakarta.
Jadi, Icho tidak berada di Depok

Entimen
          Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Jadi yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayaembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu anda berhak menerima hadiahnya.

Sumber :
http://ekoriyadi384.blogspot.com/2013/03/silogisme-ktegorial-hipotesis.html
http://anggitata.wordpress.com/2011/03/11/silogisme-hipotesis/
http://nabella2326.blogspot.com/2012/04/silogisme-alternatif-entimen-silogisme.html