Senin, 08 April 2013

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL


ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL UNTUK PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

KESEIMBANGAN DAN PENDAPATAN NASIONAL
Nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah pendapatan negara yang dihitung menurut harga-harga pada tahun yang produksi nasionalnya dihitung. Pendapatan nasional riil atau menurut harga tetap adalah pendapatan nasional yang dihitung pada harga-harga di sesuatu tahun tertentu yang berbeda dengan tahun di mana produksi nasionalnya dihitung. Pendapatan nasional potensial adalah pendapatan nasional yang diciptakan apabila perekonomian mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Manakala pendapatan nasional sebenarnya adalah nilai produk nasional yang sebenarnya diwujudkan oleh kegiatan ekonomi pada suatu tahun tertentu.
Data pendapatan nasional mengambarkan tingkat produksi negara yang dicapai dalam suatu tahun tertentu dan perubahannya dari tahun ke tahun. Maka ia mempunyai peranan penting dalam menggambarkan (i) tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, dan (ii) perubahan dan pertumbuhannya dari tahun ke tahun.

Keseimbangan pendapatan nasional
Suatu keadaan dalam perekonomian di masa pengeluaran agregat (keinginan masyarakat untuk berbelanja) adalah sama dengan penawaran agregat (keinginan perusahaan-perusahaan dalam perekonomian untuk mengeluarkan barang).
Pengeluaran (perbelanjaan) agregat
Perbelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian pada suatu waktu tertentu (biasanya dalam satu tahun) pada berbagai tingkat pendapatan negara.
Permintaan agregat
Perbelanjaan yang akan dilakukan dalam suatu perekonomian dalam suatu periode tertentu, misalnya satu tahun, pada berbagai tingkat harga.
Permintaan efektif
Perbelanjaan-perbelanjaan yang sebenarnya akan dilakukan dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu.
DEFINISI TABUNGAN, KONSUMSI DAN INVESTASI
          Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainya yang dapat dipersamakan dengan itu.
Sedangkan Jumlah Tabungan yang dimaksud adalah total keseluruhan Tabungan yang dihimpun oleh bank dalam periode tertentu.
            Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.[1] Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.
            Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Menurut Abdul Halim, “Investasi selalu memiliki dua sisi, yaitu return dan risiko”. Dalam Berinvestasi berlaku hukum bahwa semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung investor. Investor bisa saja mengalami kerugian bahkan lebih dari itu bisa kehilangan semua modalnya. Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa tidak semua investor mengalokasikan dananya pada semua instrumen investasi yang menawarkan return yang tinggi
           
MENGHITUNG ANGKA PENGGANDA
Satu hal yang penting dan merupakan salah satu esensi dari teori Keynes adalah bahwa perubahan pengeluaran investasi akan menyebabkan perubahan tingkat pendapatan nasional yang jauh lebih besar daripada perubahan pengeluaran investasi tersebut. Jadi, kalau pengeluaran investasi berubah, dari I menjadi I + I, maka tingkat pendapatan akan berubah, dari Y menjadi Y + Y, sedemikian rupa sehingga Y = k I, dan k adalah bilangan yang 1, maka oleh karena itu Y selalu lebih besar daripada I, kecuali jika k=1 yang kemungkinan terjadinya adalah sangat kecil. Karena k 1, maka k disebut sebagai angka pengganda investasi atau multiplier investasi, artinya angka yang menunjukkan kenaikan tingkat pendapatan nasional karena bertambahnya pengeluaran investasi.Dengan demikian multiplier investasi dapat dirumuskan sebagai :
kI = Y / I
            Rumus multiplier investasi yang lebih lengkap dapat diperoleh cara sebagai berikut :
Pendapatan nasional dalam perekonomian 2 sektor akan berada dalam keseimbangan jika :
Y = C + I
C = a + bY ; b = MPC
Jadi : Y = a + bY + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I 1
Y = (a + I) 1 - b
Apabila I menjadi I + I, maka Y akan menjadi Y + Y, maka :
Y + Y = 1/1 – b * (a + I + I)
Y + Y = 1/1 – b * ( a + I) + I/1 – b * I
Y akan diperoleh :DApabila diperkurangkan Y dari Y +
Y + Y = 1/1 – b * I
Y 1 1 1
---- = kI = ------- = ---------- = --------
I 1 – b 1-MPC MPS
1 1 1
kI = = =
1 – b 1- MPC MPS
Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 1 Sektor (Perekonomian Tertutup)
Y = C
C = a + by (Fungsi Konsumsi)
b = MPC = Marginal Propensity to Consume = dc
dy = Besarnya perubahan konsumsi (dc) sebagai akibat adanya perubahan pendapatan (dy)
a = besarnya konsumsi ( c ) pada waktu y = 0,
APC = c
y = Average Propensity to consume =Hasrat rata-rata konsumsi masyarakat .
C = (APC – MPC ) Y + bY

Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 2 Sektor
Pendapatan Keseimbangan,
Y = C + I
S = I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
C = a + bY
Y = ( a + bY) + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)

Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 3 Sektor
Pendapatan Keseimbangan,
Y = C + I + G
S + T = I + G

Formula lainnya untuk menghitung pendapatan nasional
a). Y = C + I + G
b). C = a + bYd
c). Yd = Y + tr – tx
Formula NIE adalah :
Y = C + I + G
Y = a + bYd + I + G
Y = a + b (Y + tr – tx) + I + G
Y = a + bY + btr – btx + I + G
Y – bY = a + btr – btx + I + G
(1-b)y = a + btr – btx + I + G
Y = 1 X (a + btr – btx + I + G )
(1 – b )
Formula NIE lainnya jika tidak ada tr,tx dan G
Y = 1 X (a + I )
(1 – b )
Perhitungan NIE dengan MULTIPLIER, nilai Y = 1 disebut juga Multiplier (Ki)
(1 – b )
Ki = 1 = 1
(1 – b ) (1 – MPC)

            Multiplier (Ki) adalah angka kelipatan, contoh : jika I = 20 M, dapat menyebabkan =400 menjadi Y=480 M, berarti NIE (Y) naik sebesar 80 M ( 4 kali), kenaikan ini disebabkan karena ada I = 20 M. Kejadian ini disebut Multiplier. Adanya I (dI) meningkatkan Y (dY), Ki = dy/di Maka formula NIE : Y + dY

Y + dY = 1 ( a + I + dI)
(1 – b )
Y + dY = 1 ( a + I ) + 1 (dI)
(1 – b ) (1 – b )
Karena Y = = 1 ( a + I )
(1 – b )
Maka dY = = 1 ( d I )
(1 – b )
Maka dY = = 1
dI (1 – b )
Maka Ki = 1
(1 – b )

MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL DENGAN ANALISIS
VARIABEL INVESTASI
      Model Analisis dengan variabel investasi tabungan adalah pengeluaran yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi , atau dengan kata lain merupakan pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal. Tujuan dari pelaksanaan model analisis dengan variabel investasi tabungan ini adalah mencari keuntungan di kemudian hari melalui pengoperasiaan mesin dan pabrik .
Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
1.      Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-sumber pembiayaannya;
2.      Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pemerintah;
3.      Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar;
4.      Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.

HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN PENGANGGURAN
          Ada suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian. Semakin banyak pengusaha memperluas kesempatan kerja semakin dia harus membayar dengan faktor tertentu produksi dan pembayaran lebih banyak faktor produksi peningkatan biaya produksi unit akan diamati dan dalam rangka mempertahankan profitabilitas produk pengusaha akan mengembang harga produk tersebut.. Sebuah proses serupa akan diamati di seluruh perekonomian ketika pemerintah bermaksud untuk menciptakan pekerjaan. Harga produk atau jasa, di mana tenaga kerja terinstal, akan meningkat sehingga kenaikan tingkat inflasi akan terlihat melalui ekonomi luar.
            Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.

SUMBER :
                               
·        http://dhikaprantama.blogspot.com/2012/05/hubungan-anatra-pertumbuhan-ekonomi.html



1 komentar: